Berita

back

KASAD : Kualitas Tinggi Senjata Pindad Turut Dukung TNI AD Juara Umum AASAM 2016

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara laporan kembali kontingen Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) di Markas Besar Tentara Nasional Angkatan Darat (Mabesad) pada Rabu, 25 Mei 2016. Dalam kompetisi menembak internasional tersebut, TNI AD kembali meraih juara umum untuk yang kesembilan kalinya sejak mengikuti ajang ini pada tahun 2008 lalu. Upacara ini turut dihadiri oleh Wakasad, Pangkostrad, Irjenad, para Asisten dan Kasahli Kasad, Danjen Kopassus serta para Kabalakpus TNI AD, Dirut PT Pindad (Persero) Silmy Karim dan Dirut PT. Garuda Indonesia (Persero) Muhammad Arif Wibowo.

Dalam kata sambutannya, Jenderal Mulyono memberikan apresiasi tertingginya kepada para petembak TNI AD yang berkat kemampuan dan kerja kerasnya mampu membawa harum nama bangsa di kancah internasional. “Saya selaku Kepala Staf Angkatan Darat mengucapkan selamat kembali tanah air, rasa terima kasih serta apresiasi yang tinggi atas prestasi yang didapat tim TNI AD yang berhasil mempertahankan gelar juara umum untuk sembilan tahun berturut-turut pada lomba tembak yang berskala internasional seperti AASAM ini,” tuturnya.

Ia juga menyinggung senjata Pindad yang digunakan selama kompetisi, yaitu senapan serbu SS2-V4 HB dan pistol G2 Combat. “Ucapan terima kasih saya sampaikan pula kepada Direktur Utama PT Pindad (Persero), atas kualitas produk senjatanya yang tinggi sehingga bisa mendukung tim TNI AD dalam meraih gelar juara umum,” ujar Mulyono. Lebih jauh lagi, ia menyebut kerjasama yang telah dilakukan antara TNI AD dan Pindad merupakan sebuah sinergi komponen bangsa. “Apa yang telah kita lakukan bersama ini merupakan contoh bangunan sinergitas yang seharusnya dimiliki segenap komponen bangsa untuk bersama-sama mengangkat nama bangsa dan negara di kancah dunia,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Silmy Karim mengutarakan rasa terima kasih dan kebanggaannya. “Kami bersyukur karena komitmen TNI sangat tinggi dalam penggunaan senjata dalam negeri. Hal ini juga bentuk dukungan mereka dalam program percepatan kemandirian industri pertahanan nasional,” ujar Silmy. Ia juga mengungkapkan bahwa kemenangan untuk sembilan kali berturut-turut ini merupakan bukti bahwa senjata buatan Pindad mampu bersaing di ranah internasional, melawan senjata-senjata produksi pabrikan asing.

Dari 18 negara di kawasan Asia Pasifik yang bertanding, Indonesia menjadi juara umum setelah berhasil mengumpulkan 23 medali emas, 13 medali perak, dan 9 medali perunggu. Tiongkok berada di posisi kedua dengan perolehan 9 medali emas, 15 medali perak , dan 5 medali perunggu. Sementara posisi ketiga dihuni Jepang dengan 4 medali emas, 2 medali perak, dan 3 perunggu. Letnan Dua Infanteri Poltak Siahaan berhasil menjadi juara umum perseorangan dengan mengumpulkan 6 medali emas, 1 medali perak, dan 2 medali perunggu dan mendapatkan apresiasi khusus dari Pindad berupa uang apresiasi dan rumah tipe 45 dari KASAD.

Menutup acara hari itu, KASAD mengutarakan bahwa dengan berprestasi di kancah internasional, TNI AD ingin membuktikan diri sebagai angkatan darat kelas dunia yang patut dibanggakan. “Keberhasilan ini menunjukkan kepada para negara sahabat bahwa TNI AD senantiasa membangun diri sebagai tentara yang modern yang profesional, tentara yang fokus kepada tugasnya sebagai alat pertahanan dan sebagai world class army yang tangguh dan patut dibanggakan rakyat, bangsa, dan negara,” ujarnya. Kepada para kontingen AASAM, iapun mengucapkan pesan. “Tetap berjuang dan berlatih, jadikan latihan sebagai kebutuhan, jaga kualitas senjata agar kualitas perkenaannya tetap terjaga,” tutupnya. (Anggia)


Top