Berita

back

Kerjasama untuk Menghadapi Tantangan Global

Rombongan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dari Kepolisian Republik Indonesia (STIK-PTIK Polri) mengunjungi PT Pindad (Persero) pada hari Selasa, 17 Maret 2015. Rombongan yang dipimpin oleh Kepala STIK-PTIK, Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel ini diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim di Auditorium Gedung Direktorat PT Pindad (Persero). Turut hadir dalam acara ini adalah jajaran Direksi, jajaran pimpinan, serta staf terkait PT Pindad (Persero).

Silmy Karim mengatakan bahwa Pindad sebagai perusahaan industri pertahanan menyambut baik kedatangan rombongan STIK-PTIK Polri ini, karena Pindad dan Polri memiliki hubungan yang dekat satu sama lain. Pindad diberi penugasan untuk memiliki satu tingkat kemandirian yang di-support oleh Undang-Undang Industri Pertahanan no 16 tahun 2012, dimana produk-produk yang diproduksi Pindad dapat digunakan juga oleh Polri, ujar Silmy.

Lebih jauh lagi, Silmy menjelaskan bahwa STIK-PTIK merupakan lembaga yang menghasilkan perwira-perwira Polisi handal yang akan melindungi negara di masa depan. Pemahaman mendalam mengenai industri pertahanan nasional akan merupakan sebuah bentuk dukungan. STIK melahirkan perwira-perwira Polri di masa depan. Kalau Pak Rycko dan jajaran sudah memahami Pindad dalam penyiapan kader-kader Polri ini, maka dukungan terhadap industri pertahanan akan semakin nyata, ujar Silmy.

Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa dalam kunjungan perdananya ke PT Pindad, pihaknya mengharapkan bahwa PT Pindad dapat dijadikan sarana belajar untuk mahsiswa STIK-PTIK dalam mendalami teknologi persenjataan dan munisi. Kami harap dapat bekerjasama dalam pendidikan perwira-perwira, terutama pengembangan teknologi senjata dan munisi, juga dalam melakukan identifikasi terhadap senjata api termasuk munisi, ujarnya.

Selain itu, tantangan global kini tengah dihadapi Polri terutama di bidang terorisme dan kemunculan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan untuk menghadapi ancaman tersebut diharapkan dapat dilakukan. Penelitian dan pengembangan ini juga, menurut Rycko dapat dilakukan untuk memenuhi Minimum Essential Forces Polri oleh PT Pindad. Jika penelitian kami diproyeksikan bersama-sama dengan Pindad untuk menghadapi bahaya global tadi, kemudian dapat dilakukan pula terhadap kebutuhan MEF untuk Polri. Jika semuanya sudah terpetakan, maka kita akan menjadi lebih antisipatif dan proaktif, lanjut Rycko.

Kedua pihak mengharapkan kerjasama ini dapat terjalin dengan baik di masa depan, karena kemajuan teknologi industri pertahanan dapat menumbuhkan semangat kebangsaan, motivasi, dan tanggung jawab terhadap negara. Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa fasilitas produksi PT Pindad (Persero) seperti Divisi Senjata dan Divisi Kendaraan Khusus. (Anggia)

Top