Berita

back

Kopassus Dukung Pengembangan Produk Pindad

Kamis, 29 Januari 2015 bertempat di Pindad Bandung, Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, menerima kunjungan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Mayjen Doni Monardo dan rombongan.

Dalam sambutannya, Silmy,  menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Tim Petembak TNI yang berhasil meraih juara umum pada kejuaraan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-24 yang berlangsung di Vietnam akhir tahun lalu,  dimana pada kejuaraan tersebut, Tim petembak TNI menggunakan senjata dan munisi produksi Pindad.

Lebih lanjut, Silmy menyatakan bahwa sebagai salah satu industri strategis pertahanan nasional yang memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista), Pindad berkomitmen untuk  terus meningkatkan kemampuan kapasitas dan kwalitas produksi senjata maupun alutsista lainnya.

Pindad bersama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, telah melakukan kerja sama dalam penyempurnaan produk unggulan, diantaranya : senapan serbu SS2, amunisi serta senapan runduk SPR 2.

Produksi alutsista Pindad, terus menunjukan peningkatan kwalitas yang memadai walaupun tentu kita disini terus akan menyempurnakan agar bukan hanya sebagai senjata kebanggaan tetapi juga memang benar-benar memperhatikan kualitas.

Silmi menambahkan saat ini total kapasitas produksi senjata Pindad mencapai 30 ribu pucuk per tahunnya sedangkan untuk amunisi kaliber kecil dapat memproduksi 150 juta butir.

Adanya rencana pemerintah untuk mengucurkan tambahan modal sebesar 700 miliar, hal ini akan digunakan sebagai investasi dalam modernisasi peralatan yang dibutuhkan guna memenuhi standar produk yang mampu bersaing dengan produk internasional untuk meningkatkan nilai ekspor.

Penjualan yang diperoleh Pindad, saat ini masih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sementara untuk ekspor baru mencapai 5%. Ke depan, Pindad telah menargetkan pasar ekspor mencapai 20% hingga 25% dari total penjualan.

Sementara itu, Danjen Kopassus, Mayjen Doni, mengatakan, kualitas produk Pindad sudah sangat baik. Saat ini senjata organik yang dipegang oleh prajurit Kopassus merupakan senjata produksi Pindad, senjata lainnya dalam berbagai jenis dan type hanya sebagai pendukung saja.

Lebih lanjut, Doni, memberikan masukan ke Pindad, diataranya mengenai produk munisi dan permintaan untuk melibatkan Kopassus dalam uji coba senjata sehingga jika ada komponen yang kurang pas atau kurang nyaman bisa memberikan saran dan masukan.

Bagaimana Pindad bisa melakukan sebuah penghematan dalam memproduksi amunisi ini kami berikan saran mungkin dengan perlu mempertimbangkan untuk amunisi kita itu bisa digunakan secara mudah untuk dipakai kembali dengan sistem reload dan beberapa amunisi yang berasal dari luar itu bisa dirakit kembali dengan mudah memang ini konsekuensinya agak rumit agak berbahaya kalau amunisi ini digunakan oleh kelompok tertentu.

Menanggapi hal ini, Silmy menyambut baik dan menyatakan kesiapannya(ami).


Top