Peluang Jangka Panjang Pindad Dukung Misi Perdamaian PBB
Pada Jumat, 4 Desember 2015, PT Pindad (Persero) menerima kunjungan dari Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian. Tim koordinasi yang terdiri dari 14 Kementerian dan Lembaga ini, dipimpin oleh Andi Rahmianto selaku Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri. Rombongan diterima oleh Heru Puryanto, Kepala Divisi Pengembangan Produk dan Proses PT Pindad (Persero) yang bertindak mewakili Direksi.
Heru Puryanto mengucapkan selamat datang kepada rombongan sekaligus menyelipkan harapannya bahwa kunjungan hari ini dapat menghasilkan kerjasama yang lebih baik antara Pindad dan Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian di masa yang akan datang. Semoga pada kunjungan hari ini, kita dapat banyak bertukar informasi dan kami harapkan dari silaturahmi hari ini, bisa menjadi awalan untuk kerjasama lebih lanjut antara kedua lembaga, tutur Heru. Ia juga menambahkan bahwa PT Pindad (Persero) terus aktif dalam memproduksi berbagai macam produk, baik militer maupun komersial dan mengundang rombongan untuk mengunjungi beberapa fasilitas produksi untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai proses produksi produk-produk yang dihasilkan Pindad.
Andi Rahmianto mengatakan bahwa kunjungan ke PT Pindad (Persero) kali ini memiliki kaitan dengan kesiapan Indonesia untuk bisa memberikan sumbang sarannya di operasi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lebih jauh lagi, peran Pindad yang cukup strategis dalam mendukung performa personil di lapangan. Dalam 10 tahun terakhir produk-produk Pindad sudah kita gunakan dalam berbagai operasi seperti Panser Anoa di Libanon, senjata laras panjang SS1 dan SS2. Kunjungan kami kali ini bersifat strategis dan memiliki implikasi jangka panjang, karena berkaitan dengan produk Pindad sebagai elemen pendukung keberhasilan pasukan kita di misi-misi perdamaian PBB, yang telah menuai banyak pujian terkait performa mereka di lapangan, tutur Andi.
Implikasi jangka panjang tersebut, menurut Andi, adalah upaya Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian yang berlandaskan UU Industri Pertahanan no. 16 tahun 2012 untuk mempromosikan beberapa produk militer Pindad yang dipakai pasukan Indonesia dalam berbagai misi perdamaian dunia. Harapannya, dalam jangka yang lebih panjang, produk Pindad dapat kita perkenalkan, bahkan digunakan oleh pasukan lain dalam berbagai misi PBB. Selain itu, procurement PBB dalam setahun mencapai 15 milyar dollar yang separuhnya dipakai untuk pengadaan penunjang pasukan pemeliharaan perdamaian PBB berupa produk alutsista, sehingga kami melihat ada peluang strategis yang PT Pindad bisa mengisi, lanjut Andi.
Indonesia sudah berpartisipasi dalam Misi Perdamaian PBB sejak tahun 1957 dengan lebih dari 30 ribu personil yang diterjunkan ke wilayah konflik. Untuk tahun ini, 2840 personil yang terdiri dari TNI dan Kepolisian telah diterjunkan dan bergabung di 10 Misi Perdamaian PBB. Program ini, kini sudah menjadi salah satu program utama di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dengan visi 4000peacekeepers di akhir masa kepemimpinannya. Produk PT Pindad (Persero) sendiri, yaitu Panser Anoa, telah dikirim ke Lebanon untuk mendukung misi United Nation Interim Force In Lebanon(UNIFIL) sebanyak 14 unit dan ke Darfur untuk mendukung misi United Nations Mission In Darfur(UNAMID) sebanyak 24 unit. Semoga kunjungan ini dapat memantapkan langkah Pindad untuk mendukung partisipasi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. (Anggia)