
Wamenhan Tinjau Uji Flare CoSAT 1000 Buatan Pindad, Teknologi Modifikasi Cuaca Solusi Atasi Karhutla
Lampung – Wakil Menteri Pertahanan RI (Wamenhan) sekaligus Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional (DPN) Donny Ermawan, Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan, bersama Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Tonny Harjono meninjau pelaksanaan demonstrasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lapangan Udara Pangeran Mohammad Bunyamin (BNY), Provinsi Lampung pada Selasa, 26 Agustus 2025. Kegiatan ini digelar oleh DPN bersama BMKG, BRIN, PT Pindad, TNI AU, PT Smart Aviation. Dalam kesempatan ini, Direktur Komersial PT Pindad, Budhiarto turut menghadiri kegiatan demonstrasi.
Demonstrasi Teknologi Modifikasi Cuaca ini sekaligus menguji flare CoSAT 1000 buatan PT Pindad sebagai solusi dalam negeri untuk mengurangi impor dan mendukung strategi nasional penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Direktur Komersial PT Pindad, Budhiarto menjelaskan, sistem ini memiliki keunggulan sistem pada pengoperasian yang praktis, cepat, dan kemampuannya dalam menghasilkan cloud condensayion nuclei (CCN) alami. “Dengan teknologi ini, hujan buatan dapat diturunkan dengan memanfaatkan awan yang ada tanpa menimbulkan dampak negatif bagi manusia maupun lingkungan. Kehadiran produk lokal buatan Pindad ini diharapkan dapat menjadi solusi strategis terutama mengingat luasnya hutan dan lahan Indonesia yang rawan akan karhutla,” jelas Budhiarto.
Dalam peninjauannya, Wamenhan RI Donny Ermawan memberikan dukungan penuh terhadap pemanfaatan alat TMC berbasis flare yang telah didemonstrasikan. “Teknologi ini harus dimanfaatkan optimal dan diproduksi secara masif di dalam negeri. Diharapkan adanya kolaborasi lanjutan antara BRIN dan PT Pindad dalam pengembangan teknologi ini. Flare TMC strategis untuk tanggulangi karhutla dan wujudkan kemandiran pertahanan nirmiliter,” tuturnya.
Pelaksanaan demonstrasi TMC diawali dengan paparan singkat mengenai teknologi flare, dilanjutkan pemasangan flare pada pesawat Cessna Caravan 208B lalu pesawat diterbangkan di wilayah Lampung untuk penyemaian awan yang akan menghasilkan hujan buatan. TMC memanfaatkan awan untuk meningkatkan curah hujan tanpa menimbulkan dampak merugikan bagi manusia dan lingkungan sekitar.