Siaran Pers

back

Menhan RI Saksikan Penandatanganan Kontrak Bersama Pengadaan Alutsista dan Konstruksi di Pindad

Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu menyaksikan penandatanganan kontrak pengadaan alutsista dan konstruksi di lingkungan Kemhan/TNI antara Kemhan dan BUMN dan penyedia barang/jasa swasta pada Jumat, 12 April 2019 di Grha Pindad Bandung. Acara dihadiri oleh Wakasad, Letjen TNI Tatang Sulaiman, Menteri DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Korea Selatan, Wang Jong Hong dan pejabat di lingkungan TNI, Kemhan serta BUMN Industri Strategis dan Swasta. 

Adapun BUMN Industri Strategis yang menandatangani kontrak dengan Kemhan adalah Pindad, PAL, LEN dan Dahana. Produk Pindad meliputi Kendaraan Tempur (Ranpur) Infanteri, Kavaleri, Jatri Infanteri dan Munisi Kaliber Kecil (MKK).

Menhan RI, Ryamizard Ryacudu mengatakan Inisiatif penandatanganan kontrak bersama ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mereformasi sistem birokrasi pengadaan yang lebih cepat, transparan dan akuntabel guna mempercepat proses penyerapan anggaran dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI.

"Komitmen ini juga akan membuat kita bekerja lebih profesional dan terbuka menuju tujuan bersama yaitu untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional yang berstandar international, maju berkualitas dan modern serta memiliki daya saing yang tinggi. Saya yakin dengan keberadaan BUMNIS dan BUMS yang berkinerja tinggi dari aspek inovasi teknologi, maka upaya kita membangun kemandirian industri pertahanan yang diamanatkan UU 16 tahun 2012 dapat kita capai. Hal ini tentu memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak," ujar Ryamizard.

Sementara itu, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose dalam sambutannya mengapresiasi kepercayaan dan dukungan penuh Kemhan terhadap industri pertahanan dalam negeri.

“Ini merupakan acara penandatanganan yang terbesar dan tercepat tahun ini yang dilakukan oleh kemhan dan industri pertahanan. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih atas kerja keras yang dilakukan kemhan sehingga mempercepat prosesnya.  Penandatanganan kontrak hari ini memiliki nilai total 1,4 Miliar USD dan 2,1 Triliun Rupiah, hal ini merupakan bentuk nyata dukungan penuh pemerintah, dalam hal ini Kemhan kepada industri pertahanan kita,” ujar Abraham.

Penandatanganan kontrak merupakan bagian dari upaya yang dilakukan oleh Kemhan, sebagai wujud komitmen dari pemerintah dalam membangun kekuatan pertahanan yang Tangguh dan berdaya tangkal tinggi, serta kesungguhan pemerintah untuk membangun kemandirian alutsista melalui partisipasi aktif industri pertahanan dalam negeri.

Dengan ditandatanganinya kontrak-kontrak tersebut, seluruh proses konstruksi diharapkan berjalan dengan lancer sesuai dengan mutu, volume dan waktu yang ditetapkan serta hasilnya dapat bermanfaat bagi peningkatan sarana pertahanan TNI.

PT Pindad (Persero):
PT Pindad sebagai perseroan terbatas milik negara dibentuk pada tahun 1983. Perusahaan yang akar sejarahnya telah berdiri sejak masa kolonial Belanda itu, aktif memproduksi berbagai alutsista untuk kebutuhan TNI, dan juga telah mengekspor sejumlah produk unggulannya seperti amunisi, senjata dan kendaraan tempur ke pasar global. PT Pindad selain menghasilkan alutsista juga memiliki Direktorat yang menghasilkan mesin industri dan alat berat seperti ekskavator, pengait rel kereta api, motor traksi, generator, traktor hingga crane kapal laut.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Sekretaris Perusahaan, Tuning Rudyati
E-mail: tuning@pindad.com

Top