Pindad dan Berberapa Instansi Tandatangani MoU Transportasi Massal Metro Kapsul
PT Pindad (Persero) bersama beberapa instansi melaksanakan penandatanganan MoU tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Transportasi Massal Metro Kapsul Sebagai Hasil Inovasi Stratgis di Auditorium UNS Solo pada 10 Agustus 2016 dalam rangkaian acara malam apresiasi harteknas 2016.
MoU ditandatangani oleh Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jumain Appe,Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahyono, Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) R. Agus H. Purnomo, Direktur Utama PT. Pindad (Persero) Abraham Mose, Direktur Utama PT LEN Industri Zakky Gamal Yasin, Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi (Persero) Tikno Sutisna, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Sukandar, dan Direktur Utama PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul Hendro Martono.
Tujuan MoU ini adalah Perluasan dan pengembangan serta penguasaan teknologi bidang transportasi dan teknologi terkini yang berkaitan dengan transportasi massal metro kapsul, Mewujudkan kemandirian bangsa di bidang transportasi massal metro kapsul melalui peningkatan kemampuan penelitian, pengembangan, perekayasaan dan pemberdayaan IPTEK serta pengembangan SDM dan Meningkatkan daya saing di bidang transportasi massal metro kapsul.
Metro kapsul adalah moda transportasi publik perkotaan Indonesia yang merupakan hasil karya anak bangsa, baik dari desain, konstruksi hingga sistem pengoperasiannya. Metro kapsul didesain secara khusus untuk memberikan solusi transportasi massal di area perkotaan yang telah telanjur berkembang, dimana tidak memiliki jalan-jalan lebar untuk memberikan ruang penembahan transportasi publik. Metro kapsul memungkinkan untuk melakukan maneuver dengan radius putar minimal 15 meter.
Metro kapsul sangat ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik, yaitu 4 buah motor listrik. dan dapat mengangkut 50 penumpang sekali jalan dengan kecepatan maksimum 80km per jam. Biaya pembangunan metro kapsul sangat terjangkau karena metro kapsul sangat ringan, sehingga volume struktur dan kebutuhan material menjadi sangat sedikit jika dibandingkan dengan LRT biasa. Dengan kapasitas angkut sebanyak 24.000 penumpang per jam, faktor keselamatan penumpang juga menjadi prioritas utama dengan berbagai komponen yang disediakan, termasuk diantaranya: baterai cadangan yang digunakan saat suplai listrik terganggu, tersedianya 4 motor yang dapat digunakan walaupun 2 motor mengalami kerusakan dan 2 pintu darurat untuk mencegah penumpang terjebak di dalam kapsul.
Metro kapsul dapat dikendalikan secara otomatis dari ruang kontrol dimana menjamin ketepatan waktu dan kemampuan untuk melihat kondisi sistem secara keseluruhan, namun dapat juga dikendalikan secara manual dari masing-masing kapsul dalam kondisi darurat. (Ryan)