Presiden Jokowi Kunjungi Fasilitas Produksi Pindad di Bandung
Bandung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan jajaran Kabinet Kerja, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan didampingi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo dijadwalkan mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad (Persero) yang berlokasi di Kiara Condong, Bandung, Senin 12 Januari 2015. Dalam kedatangannya kali ini Presiden akan disertai pula oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, dan Sekretaris Kabinet, Andi Wijayanto. Kedatangan Presiden merupakan wujud dari komitmen riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri pertahanan di tanah air, kami dari manajemen Pindad berharap agar Kepala Negara dapat mendorong tumbuhnya industri pertahanan yang mandiri, ujar Direktur Utama Pindad, Silmy Karim.
Silmy menuturkan kewajiban untuk membangun kemandirian industri pertahanan di tanah air merupakan amanah dari Undang-Undang No 16/2012 tentang Industri Pertahanan. Lahirnya beleid nasional ini merupakan wujud dari keberpihakan atau affirmative action dari pemerintah untuk para pelaku industri pertahanan di dalam negeri. Objective-nya agar tentara dan polisi kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri. Karena itu jika ada alutsista yang sudah mampu kita produksi oleh BUMN dalam negeri maka TNI dan Polri wajib untuk menyerapnya, tambah Silmy.
Sejauh ini Pindad telah memroduksi kendaraan tempur seperti Anoa, Komodo dan yang terbaru panser kanon 90mm yang diberi nama Badak. Untuk amunisi Pindad telah mampu memroduksi amunisi kaliber besar 105 mm yang telah lulus uji sertifikasi TNI AD, dan juga amunisi kaliber kecil yang telah digunakan secara luas oleh TNI, Polri dan sejumlah negara sahabat. Sementara itu untuk produk senjata unggulan yang akan dikenalkan kepada Presiden termasuk senapan serbu terbaru SSX 7,62mm, dan juga senapan penembak runduk (sniper rifle) SPR 2 yang memiliki daya jangkau hingga 2 km. Di samping sejumlah alutsista, dalam kunjungan Kepala Negara kali ini Pindad juga menampilkan sejumlah produk unggulan seperti crane, winch, bucket tooth, peledak untuk industri tambanghingga generator kelas 4 MW yang dapat mendukung terwujudnya program pemerintah dalam proyek pengembangan listrik nasional 35 ribu MW.
PT Pindad (Persero) :
PT Pindad sebagai perseroan terbatas milik negara dibentuk pada tahun 1983. Perusahaan yang akar sejarahnya telah berdiri sejak masa kolonial Belanda itu, aktif memproduksi berbagai alutsista untuk kebutuhan TNI, dan juga telah mengekspor sejumlah produk unggulannya seperti amunisi dan kendaraan tempur ke pasar global. PT Pindad selain menghasilkan alutsista juga memiliki divisi yang menghasilkan mesin industri seperti pengait rel kereta api, motor traksi, generator hingga crane kapal laut.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Kadep Komunikasi Korporat PT Pindad, Sena Maulana
0818 422 918