Berita

back

KSAD Tutup AARM 2019, Together We Can!

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa secara resmi menutup pelaksanaan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-29 pada 26 November tahun 2019 di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Pussenif Kodiklatad, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). AARM diikuti oleh tentara dari Indonesia, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Singapura.

Tahun ini Indonesia bertindak sebagai tuan rumah pada dengan format perlombaan yang berbeda dari tahun sebelumnya yakni menekankan kerja sama antar prajurit yang berbeda negara dengan tema Together We Can. "Biasanya masing-masing negara jadi kompetitor. Tapi tahun ini tidak, karena perwakilan penembak dari tiap negara digabung jadi 1 tim yang dibagi ke 4 tim, semua negara bekerja sama. Perubahan tersebut memberikan kesempatan bagi tiap negara untuk menjadi juara dalam kegiatan lomba tembak kali ini," ujar Andika.

KSAD menekankan bahwa Setiap tim akan mengedepankan kerja sama, bukan kompetisi antar negara tidak hanya di AARM saja tetapi juga menghadapi tantangan ancaman bersama di Asia Tenggara. “Saya percaya anda semua telah melihat, berbicara satu sama lain dan memenangkan kejuaraan menembak AARM tahun ini. Saya mengapresiasi usaha seluruh pihak yang telah membangun hubungan dekat yang lebih baik antara satu sama lain. Selalu ingat bahwa kita, sesama negara di Asia Tenggara adalah satu, dengan bersama-sama kita bisa melakukan segala sesuatu, tidak hanya di kejuaraan menembak AARM saja, tetapi juga ketika menghadapi tantangan ancaman keamanan bersama. Tantangan keamanan kita kedepannya akan semakin kompleks. Hal yang kita perlukan adalah secara bersama berpegang tangan dan bekerjasama. Karena kesejahteraan wilayah kita tergantung pada usaha kita sendiri,” ujar Andika.

KSAD juga mengapresiasi para petembak dari 10 negara yang bekerjasama dalam berbagai tim yang berbeda. “Terima kasih kepada Alligator Team, Bears Team, Cheetah Team, Dragon Team yang telah membuat beberapa minggu terakhir ini menjadi sangat mengesankan,” lanjut Andika.

Senjata buatan yang digunakan dalam perlombaan meliputi SS2 V4 HB, SS2 V2 HB, Pistol G2 Elite dan Combat.

Materi yang diperlombakan pada AARM 2019 ini sebanyak empat materi yakni rifle (senapan), pistol putra dan putri, carbine (Karaben) dan machine gun (senjata otomatis) dan dibagi lagi menjadi 15 kategori perlombaan. Tim Alligator keluar sebagai juara umum dengan 6 trofi, 33 medali emas, 26 medali perak dan 21 medali perunggu, disusul posisi kedua Tim Bear dengan raihan 6 trofi, 32 medali emas, 33 medali perak dan 6 medali perunggu.

Sedangkan posisi ketiga ditempati Tim Cheetah dengan torehan 2 trofi, 11 medali emas, 11 medali perak dan 41 medali perunggu dan posisi keempat diraih Tim Dragon dengan torehan 1 trofi, 10 medali emas, 16 medali perak dan 18 medali perunggu.

Selain itu, pada penutupan lomba tembak ini , juga dilaksanakan novelty shoot yakni tembak pistol falling plate dengan peserta para pimpinan Angkatan Darat dari kesepuluh negara peserta. Acara penutupan lomba juga diisi parade dan defile dari para peserta, atraksi militer dari Kopassus, terjun payung dengan membawa bendera negara peserta AARM, dan drum band Taruna Akademi Militer (Akmil). Pada penutupan juga diumumkan pelaksanaan Lomba Tembak AARM ke - 30 tahun 2020 akan digelar di Brunei Darussalam.


Top