Berita

back

FGD BUMN II BUMN Industri Pertahanan, Menjawab Tantangan Kebutuhan Pemenuhan Alpalhankam Nasional

Tahun 2021, pemerintah melalui Kementerian BUMN memiliki target pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.  Salah satu tujuannya adalah untuk menggabungkan kekuatan BUMN di Bidang Industri Pertahanan supaya lebih fokus dan kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan Alpalhankam Nasional. 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri BUMN 1 RI Pahala Mansury ketika menyampaikan keynote speech dalam Focus Group Discussion (FGD) Chapter II BUMN Industri Pertahanan yang mengangkat tema "Menjawab Tantangan Kebutuhan Pemenuhan Alpalhankam Nasional melalui Proses Elaborasi atas Regulasi dan Kebijakan Terhadap Rencana Pengembangan Kemampuan dan Ekosistem Industri Pertahanan Nasional". Acara ini diselenggarakan secara hybrid melalui daring dan tatap muka di Kampus DAHANA Subang pada Kamis, 10 Juni 2021.

“Pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan memberikan manfaat tidak hanya bagi BUMN anggota, negara atau pemerintah, tapi juga para pemangku kepentingan lainnya dan ekosistem pertahanan secara keseluruhan,” ungkap Pahala Mansury.

Sementara itu, Wamenhan RI dalam keynote speechnya yang disampaikan oleh Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S menyampaikan dukungannya terhadap pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.  Menurutnya, Kementerian Pertahanan RI terus memberikan dukungan untuk rencana Induk Klaster Indhan ini.

“Dukungan juga dalam bentuk peningkatan skala dan penguatan posisi di pasar ALPALHANKAM Nasional dengan mengutamakan penggunaan produk buatan BUMN Indhan yang berkualitas,” ungkap Donny Ermawan.

FGD yang dikemas dalam Indonesia Defence Club (IDC) Ini juga menghasilkan kesepahaman yang ditandatangani oleh para pemangku kepentingan seperti KKIP, Kemhan RI, Kemenko Marves, LIPI, Univesitas Pertahanan dan para Direktur Utama BUMN Industri Pertahanan. Dalam kegiatan FGD IDC ini juga Ade Bagdja,selaku Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad (Persero) berkesempatan untuk menjadi Moderator selama kegiatan diskusi.

Menurut Ketua Organizing Committee BUMN Industri Pertahanan Bobby Rasyidin, kesepahaman ini sangat penting untuk memuluskan cita-cita Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia.   Menurutnya, dengan strategic holding, BUMN Industri Pertahanan akan mampu meningkatkan kemampuan secara bisnis maupun teknologi untuk memenuhi kebutuhan Alpalhankam Nasional. Selain itu BUMN Industri Pertahanan juga memiliki pengalaman dan kemampuan berkolaborasi dengan BUMS.

Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan peraturan mengenai industri pertahanan perlu ada satu program bersama yang konkrit di setiap matra sebagai pilot project untuk implementasi harmonisasi Industri Pertahanan,” terang Staff ahli Wamenhan, Andika Monoarfa.

Melalui pembentukan holding, Industri Pertahanan akan berada di bawah brand yang baru yaitu Defend ID. Dengan brand image yang baru, diharapkan Industri Pertahanan akan mampu menunjukkan kapabilitasnya dalam menghasilkan produk-produk berdaya saing tinggi.

Rangkaian FGD ini merupakan langkah BUMN Industri Pertahanan untuk berkonstribusi lebih terhadap pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) secara berkelanjutan. Sehingga, Industri Pertahanan Nasional semakin mandiri dan maju, serta dapat membantu meningkatkan perekonomian Nasional melalui nilai tambah dari hasil produksi Industri Pertahanan.


Top