back
Dihadiri Kementerian BUMN & Perdagangan, Komisi VI DPR RI Laksanakan Kunjungan Reses Di PT Pindad
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose beserta jajaran Direksi menerima Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung beserta anggota dari berbagai fraksi partai politik di Grha Pindad, Bandung pada Rabu, 6 Desember 2023. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono Sutiarto dan Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari. Hadir pula berbagai Direktur Utama atau Direksi yang mewakili berbagai BUMN, antara lain PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, PT Sang Hyang Seri dan Perum Bulog. Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke PT Pindad merupakan salah satu bagian dalam ruang lingkup tugas di bidang BUMN, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UKM, Investasi dan Standar Nasional.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini dilaksanakan dalam rangka pengawasan terhadap BUMN ketahanan pangan, energi dan juga pertahanan nasional kita serta distribusi logistik dan distribusi pangan kepada keluarga penerima manfaat (bansos). Dengan situasi dan dinamika global yang dihadapi saat ini, perlu ada respon dan antisipasi dari berbagai pihak.
“Pada bulan November lalu Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa situasi perekonomian dan geopolitik global yang sedang tidak stabil dan Dunia sedang tidak baik baik saja. Banyak fenomena isu domestik baik Negara - Negara tetangga maupun belahan dunia lain yang memiliki dampak global seperti diantaranya perekonomian Amerika Serikat yang masih mengalami inflasi dan suku bunga tinggi serta perlambatan ekonomi Tiongkok yang terjadi sampai saat ini. Faktor lainnya yang juga mempengaruhi ketidak stabilan global yaitu tensi geopolitik yang meningkat dengan adanya perang di berbagai belahan dunia salah satunya yang sekarang masih terjadi yaitu antara Palestina dan Israel di Gaza. Situasi global ini tentu berdampak bagi berbagai aspek, maka dari itu kami memandang bahwa semua pihak harus siaga, waspada dan senantiasa mempersiapkan diri terhadap situasi ekonomi dan geopolitik yang belum stabil ini. Diperkirakan dampaknya terutama pada pasokan energi dan pangan akibat gangguan rantai pasok global yang menyebabkan lonjakan harga pangan dan energi. Karena itu, Komisi VI yang membidangi koperasi, UKM, Perdagangan, BUMN, dan Investasi dalam rapat kali ini ingin mendengar bagaimana respon dari masing-masing mitra kerja yang tentunya sangat terkait dengan berbagai hal yang disebutkan tadi untuk kita bisa bersama melakukan antisipasi, baik kebijakan di lapangan maupun regulasi terkait fungsi legislasi DPR RI,” Jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung.
Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono menyampaikan bahwa ada berbagai langkah dan antisipasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan terkait Natal dan Tahun Baru.
“Pada kesempatan kali ini kami memaparkan beberapa langkah dan antisipasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh Komisi VI DPR RI terkait persiapan-persiapan di momen Natal dan Tahun Baru. Strategi Kementerian Perdagangan dalam menjaga stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting salah satunya adalah menjaga keseimbangan pasar melalui Program Minyak Goreng Rakyat (DMO-DPO) dan melakukan manajemen importasi tepat waktu & tepat jumlah sesuai dengan neraca komoditas. Kementerian Perdagangan juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Polri untuk memberikan pengecualian pembatasan angkutan barang khususnya barang-barang pokok termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) pada periode pembatasan angkutan barang Nataru 2023/2024,” Jelas Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Veri Anggrijono.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose merasa terhormat dan menyambut hangat kunjungan Komisi VI DPR RI, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN dan Direktur Utama atau Direksi yang mewakili berbagai BUMN di PT Pindad. Abraham Mose juga menjelaskan profil singkat PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri yang bergerak di bidang manufaktur alutsista (alat utama sistem persenjataan) dan produk komersial.
“PT Pindad terletak di 2 lokasi, yaitu di Bandung di posisi kita saat ini dan di Turen, Malang. Untuk di Bandung kami memproduksi produk hankam dan industrial, sedangkan untuk di Turen difokuskan untuk munisi baik munisi kaliber kecil maupun kaliber besar. Sebagai industri pertahanan dalam negeri, kami fokus untuk mewujudkan kemandirian dan keberdaulatan Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan alpalhankam dalam negeri.” Jelas Abraham Mose.
Dalam paparannya, Abraham Mose menjelaskan bahwa situasi global saat ini sedang tidak baik-baik saja, terlebih dengan konflik Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel. Peningkatan ketegangan global juga memberikan dampak untuk Industri Pertahanan termasuk keterbatasan material atau komponen hingga dampak dalam perekonomian. Menanggapi berbagai dinamika global tersebut, PT Pindad melakukan berbagai langkah antara lain membangun ekosistem rantai pasok dalam negeri, memperkuat hubungan dengan perbankan untuk ketersediaan modal, meningkatkan kualitas produk dan target delivery time serta membangun kemitraan strategis dengan key supplier.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan berbagai paparan oleh Direktur Utama atau Direksi yang mewakili berbagai BUMN, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, PT Sang Hyang Seri dan Perum Bulog. Komisi VI DPR RI mengapresiasi atas berbagai langkah dan paparan yang telah disampaikan. Setelah sesi paparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab serta ramah tamah.