Berita

back

Menristek / Kepala BRIN Tinjau Hasil Litbang Produk Alutsista & Non-Alutsista Pindad

Menteri Ristek dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Bambang Brodjonegoro Ph.D. beserta jajaran melakukan kunjungan industri ke PT Pindad (Persero) pada Selasa, 8 Desember 2020. Direktur Utama, Abraham Mose beserta jajaran Direksi, VP dan GM menerima Menristek beserta rombongan di Kantor Pusat Pindad Bandung. Kunjungan Menristek kali ini dalam rangka meninjau hasil Research and Development serta inovasi yang dilakukan Pindad terhadap produk Alutsista maupun non-Alutsista. 

Dalam sambutannya, Menristek, Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan teknologi Pindad terkait produk Alutsista maupun non-Alutsista dan ingin mengetahui perkembangan hasil litbang profuk Pindad hingga saat ini.

“Sebelumnya saya kunjungan kesini saat menjabat Kepala Bapenas mengapresiasi perkembangan teknologi Pindad mulai dari Anoa, Tank Harimau serta kualitas senjata dan munisinya. Saat ini sebagai Menristek, saya ingin tahu sejauh apa Pindad mengembangkan hasil R&D dan inovasi dalam pengembangan produk terkait Alutsista dan non-Alutsista. salah satunya ekskavator juga Alsintan yang dibutuhkan untuk sektor pertanian. Saat pandemi, Pindad juga terlibat dalam pembuatan ventilator. Mudah-mudahan pertahanan Indonesia bisa terus didukung oleh Pindad dan Kementerian Ristek akan terus mendukung apapun yang kami bisa dalam bidang riset dan teknologi,” ujar Bambang Brodjonegoro.

Abraham Mose mengapresiasi dukungan Kemenristek / BRIN terhadap kemajuan industri pertahanan dalam negeri dan berharap untuk terus meningkatkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Abraham kemudian memaparkan profil singkat perusahaan serta produk hasil R&D perusahaan baik Alutsista maupun non-Alutsista.

Kemudian Menristek, Bambang Brodjonegoro menyampaikan saat ini pemerintah mengharapkan Indonesia mampu memproduksi bis listrik, besar maupun medium. Saat ini Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan riset terintegrasi untuk mendukung program mobil listrik yang kemudian dikerjakan dengan 5 universitas.

“Barangkali Pindad, dapat berkontribusi untuk pengembangan kendaraan terutama komponennya. Konsorsium 5 universitas tersebut siap untuk bekerjasama, sehingga dapat menghasilkan bis listrik yang benar-benar hasil produksi Indonesia,” jelas Bambang.

Adapun beberapa produk hasil litbang kerjasama Pindad melalui pendanaan dengan Kemenristekdikti / Kemenristek / BRIN yaitu: Roket D230 - RX 1210 - RHAN 122B, Cloud Seeding Agent Tube (CoSAT 1000) - Ejectable Cloud Seeding Agent Powder (ECoSAP), peralatan bantu perhitungan penembakan mortir/Mesin Hitung Mortir (MHM), Sertifikasi Ranpur Badak Kanon 90 mm, Pindad Hydraulic Excavator 20 Ton. pengembangan sistem kontrol integrasi Kendaraan Tempur berbasis Can Bus, industrialisasi Generator Sinkron 300 KVA 1500 RPM 400V 50 HZ Marine Generator, pengembangan Central Tire Inflation System (CTIS) untuk Kendaraan Tempur roda ban, aplikasi material Polimer Termoplastik sebagai komponen Senjata Genggam, percepatan penguasaan teknologi Kendaraan Taktis Water Canon Polri, pengembangan komponen Track Link Medium Tank proses forging, pengembangan Powertrain kendaraan listrik untuk angkutan massal kapasitas 100 MW, pembuatan prototype Coil Generator 8 MW 11 kV, improvement Inverter Motor BLDC 5 kW sepeda motor listrik, pengembangan Powertrain 1,5 kW sebagai penggerak roda belakang pada Becak listrik serta pembuatan material feedstock Metal Injection Molding (MIM) Fe 2% Ni dalam  rangka mendukung kemandirian bahan baku material pada komponen senjata.

Menristek / Kepala BRIN kemudian meninjau fasilitas produksi Excavator, Alsintan, Pertashop, Ventilator, Stungta x Pindad, Maung, berbagai Senjata serta produk-produk Divisi Inovasi. Menristek juga mencoba performa kendaraan dan senjata buatan Pindad sebelum mengakhiri kunjungan industrinya kali ini.

Top