Pindad Menjawab Tantangan Indonesia di Masa Depan
Transisi pemerintahan Indonesia akan terjadi tidak lama lagi. Berbagai visi dan misi telah disampaikan pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, saat masa kampanye hingga debat Capres dan Cawapres lalu, salah satunya dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan industri kreatif. Berbagai macam tantangan di bidang ini akan dihadapi dalam mengelola pemerintahan dalam lima tahun ke depan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, diselenggarakanlah Pameran IPTEK dan Seminar dengan tema Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 6 September 2014 di Plaza Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Sebagai salah satu perusahaan yang turut serta dalam perkembangan teknologi Indonesia, khususnya pada bidang teknologi industri pertahanan, PT Pindad (Persero) turut berpartisipasi dalam acara ini.
Menurut Ketua Pelaksana Pameran IPTEK dan Seminar ini, Poempida Hidayatullah, Pameran IPTEK dan industri kreatif yang diprakarsai oleh Relawan Jokowi JK (RJK2) yang bekerjasama dengan Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) ini bertujuan untuk menunjukkan hasil karya terbaik anak bangsa baik di bidang IPTEK maupun industri kreatif. Indonesia adalah adalah bangsa yang punya gagasan, punya kreativitas, bisa berpikir dan mampu menciptakan produk-produk unggulan.
Selain memamerkan berbagai produk IPTEK dan industri kreatif, diselenggarakan pula diskusi yang membahas bagaimana perkembangan dan tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia di masa yang akan datang di berbagai bidang seperti pertahanan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam, konsep tol laut, great sea wall, industri unggulan pedesaan, serta skema sistem Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar. Direktur Utama PT Pindad (Persero) Sudirman Said turut menjadi pembicara dalam mendiskusikan perkembangan industri pertahanan yang dilalui oleh Pindad, bagaimana beberapa produk pertahanan diciptakan, dan bagaimana Pindad menjawab tantangan di masa depan. Pindad harus investasi besar-besaran di sektor teknologi, di bidang mesin, di bidang Sumber Daya Manusia. Tidak ada jalan lain kecuali kita memperkuat diri. Salah satunya dengan cara memperkuat teknologi dan memperbanyak riset.
Beliaupun menegaskan bahwa Pindad siap untuk menjadi salah satu perusahaan yang akan membangun kemampuan di bidang pertahanan di masa yang akan datang, Pindad sebagai industri strategis siap untuk mengambil peran sebesar-besarnya untuk pembangunan kedaulatan kita melalui pembangunan kemampuan di bidang pertahanan. Saya yakin 5-10 tahun ke depan Pindad bisa ditata sedemikian rupa sehingga bisa mengambil benefit sebanyak-banyaknya bagi perbaikan kedaulatan bangsa.
PT Pindad (Persero) menampilkan beberapa produk pertahanan dan keamanan yang telah diproduksi untuk mendukung kinerja para personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Nasional Republik Indonesia (POLRI). Beberapa produk tersebut adalah senapan SS2-V4 HB, SS2-V5 Customized + Silencer, SS2 + Senjata Pelontar Granat (SPG), pistol G2 Combat + silencer dan G2 Elite, pistol mitraliur PM2V2 + silencer, senapan runduk SPR 2 dan SPR 3, silent mortir + munisi, Mortar launcher 60 CO dan 60 LR, alat semai awan CoSAT 1000, mock up Rhan 122, maket munisi berbagai kaliber, dan mock up Panser Anoa. Selain itu, ditampilkan pula satu unit Anoa jenis APC yang dipakai pasukan perdamaian PBB di Libanon dan menjadi pusat perhatian pada acara pameran ini.
Tujuan pameran ini secara khusus bagi PT Pindad sendiri adalah untuk meningkatan brand awareness di kalangan masyarakat umum bahwa Indonesia telah memiliki industri pertahanan sendiri dan mampu untuk membuat produk pertahanan dan keamanan bagi TNI dan POLRI. Selain itu, lewat pameran ini diharapkan dapat menciptakan suatu rasa kebanggaan tersendiri di benak masyarakat bahwa putra putri Indonesia telah mampu dan siap bersaing dengan negara lain khususnya di bidang industri pertahanan. (Anggia/Sendhy/Wulan)