
Tinjau PT Pindad Bandung, Wamen BUMN Dorong Peningkatan Kapasitas & Kapabilitas
Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri saat meninjau perkembangan fasilitas produksi PT Pindad Bandung pada Rabu, 6 Agustus 2025. Wamen BUMN diterima oleh Direktur Utama, Sigit P. Santosa beserta didampingi Direktur Teknologi & Pengembangan, Prima Kharisma beserta jajaran perusahaan.
Direktur Utama, Sigit P. Santosa dalam sambutannya mengapresiasi kunjungan Wamen BUMN ke PT Pindad merupakan dukungan pemerintah terhadap industri pertahanan dalam negeri.
“Kami mengapresiasi kunjungan Pak Wamen BUMN yang memberikan atensi bagi Pindad. Dalam hal ini kami laporkan bahwa Pindad mendapat tugas dari pemerintah untuk membangun pertahanan dan kendaraan nasional. Penugasan ini tentunya bertujuan agar industri dalam negeri khususnya dalam sektor hankam tidak bergantung terhadap produk impor. Kita mencoba membangun ekosistem rantai pasok yang berkesinambungan, mulai dari tier 1 hingga 4. Hal ini juga menunjukkan dukungan pemerintah terhadap kemajuan industri pertahanan dalam negeri,” ujar Sigit P. Santosa.
Kunjungan Wamen BUMN ke PT Pindad menunjukkan komitmen penguatan industri pertahanan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perusahaan sebagai upaya dari mewujudkan kemandirian dalam negeri. Kartika Wirjoatmodjo kemudian menyampaikan bahwa selain konteks geopolitik, industri pertahanan merupakan industri besar dan technology driven dalam konteks bisnis. Diperlukan “mesin” untuk mengadopsi teknologi dalam membangun kemandirian agar tidak bergantung pada produk impor.
“Pak Prabowo sangat memahami politik global dan pertahanan global. Negara perlu defence forces, kemampuan pertahanan yang comparable dengan negara-negara lain. Dulu kita menganggap industri pertahanan berada di belakang, namun sekarang menjadi suatu hal yang fundamental. Ada 3 poin yang ingin saya sampaikan, pertama, semua negara butuh kekuatan pertahanan untuk bisa menjaga teritori dan ancaman geopolitik dari sekitar. Kedua, bagaimana kita mampu mengembangkan teknologi kita sendiri agar tidak tergantung pada impor, contohnya reverse engineer dari senapan SS3 dan SM3. Ketiga, industri manufaktur harus ada lokomotifnya untuk membangun rantai pasok. Dalam hal ini Pindad memiliki banyak sekali sisi menarik yang seharusnya kita bangga memiliki industri sebesar ini,” jelas Kartika Wirjoatmodjo.
PT Pindad telah menghasilkan berbagai produk pertahanan yang berteknologi dan berdaya saing seperti Medium Tank Harimau Canon 105 mm, Anoa dan Komodo berbagai varian, Maung, MV3 Garuda Limousine, Senjata terbaru SS3, SM5 A1, DMR SPM1, SPR dan pistol berbagai varian, serta munisi berbagai kaliber. Selain produk, PT Pindad juga memiliki kompetensi dan menawarkan sektor layanan Maintenance, repair, dan Overhaul (MRO) untuk pemeliharaan an perawatan berbagai produk pertahanan serta memperpanjang masa operasionalnya.
Setelah pemaparan dan diskusi, Wamen BUMN kemudian meninjau fasilitas produksi dan produk Senjata serta Kendaraan Khusus. Wamen BUMN bahkan mencoba performa kendaraan, mengemudikan secara langsung Maung MV3 Komando VVIP.