Wapres : Kemampuan Pindad Akan Terus Kita Dorong dan Apresiasi
Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla, atau yang biasa disapa JK, mengunjungi PT Pindad (Persero) pada Rabu, 20 Januari 2016. Wapres diterima langsung oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Silmy Karim di Auditorium gedung Direktorat kantor Pindad, Bandung. Kunjungan kerja Wapres hari itu, turut didampingi oleh dua Menteri Kabinet Kerja yaitu Menteri Pertahanan Jenderal (Purn.) Ryamizard Ryacudu dan Menteri Perindustrian Saleh Husein, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Saya bersama dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Perindustrian ingin meninjau perkembangan Pindad hingga saat ini, sekaligus untuk memberi beberapa target baru untuk dicapai, tutur Wapres dalam kata sambutannya.
Menanggapi hal tersebut, Silmy Karim menyambut dengan sangat positif kunjungan Wapres yang disebutnya selalu peduli dengan perkembangan industri pertahanan nasional. Hari ini sangat luar biasa, Pindad bisa dikunjungi Bapak Jusuf Kalla. Saya ingat sekali Bapak Wapres menandatangani di atas kertas desain kerja Anoa pesanan 150 unit, delivery tahun 2000 sekian. Ini membuktikan keberpihakan Bapak Jusuf Kalla pada industri pertahanan sudah terlihat, padahal saat itu belum ada UU Industri Pertahanan, tutur Silmy. Ia juga menggarisbawahi bahwa Pindad sedang optimis dalam mencapai berbagai target yang telah ditetapkan di masa depan. Tahun ini kita banyak melakukan upaya perbaikan manajemen, tranformasi, dan juga produk-produk unggulan yang sudah maupun yang akan kita keluarkan di masa depan. Kami memiliki optimisme sebagai industri kebanggaan rakyat Indonesia, tambahnya.
Wapres menambahkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan untuk melakukan evaluasi mengenai kondisi industri pertahanan untuk mencapai kemandirian. Kami juga mengevaluasi kembali terkait industri pertahanan, yang tujuannya adalah selalu menempatkan kemampuan industri dalam negeri supaya industri pertahanan terus meningkat kemandirian dan kemampuannya.
Saat berkunjung di area perakitan kendaraan khusus, Wapres secara khusus menandatangani desain produk Panser Kanon 90mm Badak sekaligus memberi titah pada Kementerian Pertahanan untuk membeli 50 unit untuk gelombang pertama. Di samping melihat Anoa dan Badak, saya anjurkan Menteri Pertahanan untuk beli 50 unit Badak, kalau sudah lulus uji sertifikasi, tambah Wapres. Di kertas desain tertulis Dilanjutkan uji sertifikasi dan selanjutnya diproses untuk TNI 50 unit tahap awal, 20/1-2016, JK.
Selain itu, terkait kendaraan khusus beroda rantai, Beliau juga menyarankan untuk memodenisasi beberapa produk tank agar negara memiliki kelengkapan ukuran kendaraan khusus iniâ€â€Âkecil, medium, dan besar (Main Battle Tank). (Arahan) Berikutnya adalah mengupgrade semua persenjataan yang masih bagus, termasuk AMX-13 dan Scorpion agar kekuatan negara kita akan semakin lengkap, mulai dari tank kecil, medium, hingga main battle tank, tutur JK.
Silmy Karim langsung menanggapi arahan tersebut dengan kesiapan. Wapres sudah seperti orang tua kami sendiri. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung arahan-arahan Bapak yang bermuara pada Indonesia sebagai negara yang mampu dan bisa mengaplikasikan teknologi. Pindad ingin menjadi kebanggaan rakyat Indonesia lewat berbagai prestasinya, ujarnya.
Wapres mengakhiri lawatannya dengan memberikan pesan penyemangat bagi Pindad, sebagai pelaku utama di industri pertahanan nasional. Pak Jokowi menyarankan bahwa apapun yang bisa dilakukan di dalam negeri, buatlah di dalam negeri. Jadi kita lihat kemampuan Pindad, baik untuk memproduksi peralatan pertahanan dan keamanan maupun peralatan pelengkap konstruksi. Kemampuan inilah yang terus kita dorong dan apresiasi, ujarnya. Setelah kunjungan kerja di PT Pindad (Persero) selesai, Wapres dan rombongan mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (Persero). (Anggia)